Prabowo Dihadiri Dokter Spesialis di Kediaman Rumahnya
Prabowo Dihadiri Dokter Spesialis di Kediaman Rumahnya
Setelah memasuki kampanye hari kedua, Calon Presiden Prabowo Subianto menerima aspirasi para dokter membicarakan tentang masalah kesehatan nasional, di kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta pada Senin (24/9/2018) sore.
“Para dokter spesialis sedang mendiskusikan beberapa masalah kesehatan nasional, sampai dengan intinya bagaimana bisa dirasakan semua masyarakat,” ucap Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kediaman Prabowo.
Dirinya mengatakan bahwa Prabowo dan para dokter spesialis mendiskusikan bagaimana pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat dirasakan semua rakyat Indonesia. Menurutnya, selama ini pelayanan kesehatan masih dikeluhkan masyarakat.
Selain itu juga dibicarakan terkait dengan defisit anggaran BPJS Kesehatan yang nilainya sampai dengan triliun rupiah. “Salah satunya yang dibicarakan adalah defisit BPJS Kesehatan cukup tinggi sekian triliun yang menyebabkan pelayanan kesehatan pada rakyat menjadi terhenti,” ujarnya.
Defisit tersebut, menurut dia bisa mengurangi kualitas pelayanan kesehatan sehingga tidak boleh terjadi agar pelayanan tidak terganggu.
Setelah memasuki kampanye hari kedua, Calon Presiden Prabowo Subianto menerima aspirasi para dokter membicarakan tentang masalah kesehatan nasional, di kediamannya di Jalan Kertanegara 4, Jakarta pada Senin (24/9/2018) sore.
“Para dokter spesialis sedang mendiskusikan beberapa masalah kesehatan nasional, sampai dengan intinya bagaimana bisa dirasakan semua masyarakat,” ucap Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di kediaman Prabowo.
Dirinya mengatakan bahwa Prabowo dan para dokter spesialis mendiskusikan bagaimana pelayanan kesehatan di rumah sakit dapat dirasakan semua rakyat Indonesia. Menurutnya, selama ini pelayanan kesehatan masih dikeluhkan masyarakat.
Selain itu juga dibicarakan terkait dengan defisit anggaran BPJS Kesehatan yang nilainya sampai dengan triliun rupiah. “Salah satunya yang dibicarakan adalah defisit BPJS Kesehatan cukup tinggi sekian triliun yang menyebabkan pelayanan kesehatan pada rakyat menjadi terhenti,” ujarnya.
Defisit tersebut, menurut dia bisa mengurangi kualitas pelayanan kesehatan sehingga tidak boleh terjadi agar pelayanan tidak terganggu.
Comments
Post a Comment